Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, dan Ketua Lazizmu Jawa Timur, Drh. Zainul Muslimin dalam Kajian Online Idul Adha

Senin (19/7/2021) SD Mumtaz mengajak seluruh warga sekolah mengisi ibadah puasa arafahnya dengan banyak beribadah dan belajar agama. Salah satunya dengan mengikuti kajian online idul adha, bersama Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, dan Ketua Lazizmu Jawa Timur, DrH. Zainul Muslimin via Zoom Clouds Meeting.

Pak Zainul menyampaikan, “Di masa pandemi ini Idul Adha menjadi momen dan ibadah yang begitu penting. Karena lewat qurban inilah kita bisa saling berbagi pada sesama. Terutama bagi yang membutuhkan. Kita harus mengambil nilai keteladanan dari Nabi Ibrahim. Yang rela mengorbankan anaknya Ismail demi ketaqwaannya pada Allah. Idul Adha juga menjadi refleksi atas ketulusan Nabi Ibrahim terhadap perintah-perintah Allah SWT.”

Zainul Arifin juga menjelaskan bahwa momen Idul Adha di tengah pandemi tidak menyurutkan semangat untuk meningkatkan keimanan, dan kepasrahan kita pada Allah dalam konteks kehidupan bermasyarakat. Idul Adha sendiri bagi umat Islam memiliki makna rela berbagi kepada sesama. Selain itu, hari raya Qurban ini dapat memperbesar rasa syukur dan pengorbanan umat muslim lewat penyembelihan hewan kurban, melatih untuk menjadi pribadi yang berjiwa besar dan bersabar, mempererat tali silaturahmi, serta memperkuat solidaritas kemanusiaan terutama saat pandemi.

Pada kesempatan ini, Ketua Lazizmu Jawa Timur ini juga menyampaikan bahwa Qurban yang dititipkan ke Lazizmu baik berupa hewan qurban dan dana akan disalurkan berupa daging rendang kalengan dan daging beku ke daerah 3T (Terluar, Terpencil, dan Tertinggal). Dan disalurkan ke 5106 anak yatim yang tersebar di Panti Asuhan di wilayah Jawa Timur.

Kepada seluruh siswa SD Mumtaz, Pak Zainul juga menyampaikan bahwa Idul Adha dapat memberikan dan membangun karakter anak-anak. Beliau menambahkan, “tidak ada syariat yang tidak bisa dikerjakan. Baik orang dewasa maupun anak-anak bisa ikut berpartisipasi dalam Qurban. Tidak ada yang tidak memiliki rezeki. Jika kita belum mampu berkurban, kita bisa berjuang melawan hawa nafsu kebinatangan dan meningkatkan keikhlasan berbagai kepada sesama manusia yang membutuhkan bantuan.”

Akhirnya, semoga melalui momen idul adha ini hubungan kita kepada Allah SWT semakin membaik dengan meningkatnya ketaqwaan, dan hubungan kita kepada sesama manusia juga semakin membaik pula, yang dibuktikan dengan semakin tingginya nilai kepedulian dan empati kepada sesama.

Penulis: Heni Dwi Utami