Angga: Brilliant yang Tekun Berkarya

Erlangga Rizki Prasetiyo, lahir di Magetan 29 April 2010. Banyak menorehkan prestasi di berbagai bidang. Siswa SD MUMTAZ kelas 5E ini memiliki hobi membaca, menulis, menggambar, dan bermain lego. Putra dari Bapak Erfan Prasetiyo dan Ibu Novieta Riesna Hapsari ini, bercita-cita menjadi seorang dokter dan penulis professional. Putra pertama dari dua bersaudara ini juga kakak yang sangat menyayangi adiknya yang juga bersekolah di SD MUMTAZ, yakni Narendra Arkan Prasetiyo.

Peserta Talent Literasi ini juga pandai meng-combine segala kemampuannya menjadi sebuah karya yang apik. Menurut Tentor Literasi Heni Dwi Utami, S.Sos, S.Pd, Angga ini adalah sebuah paket lengkap literasi. Bagaimana tidak lengkap, siswa berkarakter tenang ini, mampu menuangkan ide dan pemikirannya lewat tulisan, gambar, bahkan secara lisan. Berkali-kali Angga juga pernah menyumbangkan karya komiknya untuk dimuat di Majalah A’Yun. Kemampuan komunikasi secara verbal Angga yang bagus juga mengantarkannya menjadi Juara ke-3 MKKS ISMUBA OLYMPIADE 2021 tingkat Kabupaten, dan Special Award pada ajang Muhita Festival 2021 tingkat Provinsi. Angga juga mampu meramu teks cerita buatannya dengan gambar ilustrasi yang unik, dalam Buku Cerita Bergambar berjudul Petualangan di Zaman Mesozoikum miliknya yang diterbitkan tahun ini oleh Azizah Publishing.

Angga membagi waktunya sehari-hari dengan penuh disiplin. Ketika menghadapi perlombaan ia berusaha bersungguh-sungguh sebagai bagian dari ikhtiar, juga pasrah pada Allah seperti halnya dzikir yang selalu diucapkannya: Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir, yang artinya Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dzikir ini juga dijadikan motto hidup Angga dalam menghadapi segala sesuatu.

Bagi Angga masa pandemi ini memiliki hikmah baginya. Sekarang Angga lebih punya waktu buat menulis, menggambar, dan bermain bersama adik. Biasanya memang jarang sekali ia punya banyak waktu dengan adiknya. Tapi kini adiknya bahkan bisa menjadi penasehat yang hebat untuk setiap karyanya. Dulu juga membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikan karyanya. Tapi kini, karena waktu luangnya lebih banyak, ia bisa memanfaatkan untuk menghasilkan banyak karya.

Di akhir wawancara, Angga berpesan untuk tetap semangat belajar meskipun di rumah saja, berusaha bersungguh-sungguh dalam belajar. Dan ia menyemangati agar selalu berkarya apa pun itu bidangnya. (Heni)